Tugas : Individu
M P : Sosiologi Industri
ANALISIS
MASALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH:
IRMAN ARSYAD (10538233012)
NO. URUT : 27
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI
2014
ANALISIS PERMASALAHAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Setiap negara di dunia ini pasti
akan melakukan interaksi dengan negara-negara lain di sekitarnya. Biasanya
bentuk kerjasama atau interaksi itu berbentuk perdagangan antar negara atau
yang lebih dikenal dengan istilah perdagangan internasional. Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan olehpenduduk disuatu negara
(antarperorangan, anatar individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan negara lain) dengan penduduk di negara lain atas
dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional merupakan hubungan
kegiatan ekonomi antar negara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran
barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan. Perdagangan
Internasional juga dikenal dengan sebutan perdagangan dunia. Perdagangan
Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu impor dan ekspor, yang biasanya
disebut sebagai perdagangan ekspor impor.
Perdagangan internasional
terjadi karena kebutuhan dan kemampuan setiap negara dalam menghasilkan barang
dan jasa berbeda-beda. Perdagangan internasional juga muncul karena sebuah
negara ingin melakukan ekspansi terhadap produk atau jasa yang dihasilkan di
dalam negeri. Dengan adanya perdagangan internasional turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi,
dan kehadiran perusahaan multinasional.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai sebab
akibat terjadinya perdagangan internasional. Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dan David Richardo.
Adam Smith dengan Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
di manasebuah keunggulan mutlak atau absolut adalah jika
suatu negara mutlak dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Teori ini dilatarbelakangi oleh perbedaan sumber daya
alam, perbedaan kualitas tenaga kerja, perbedaan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), perbedaan jumlah penduduk, perbedaan iklim, perbedaan
pendapatan dan perbedaan modal yang dimiliki oleh berbagai negara di dunia.
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan
memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi
barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori
ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai
negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional. Adam Smith menganjurkan
perdagangan bebas sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran suatu
negara.
Ada juga teori yang di kemukakan oleh David Richardo, yaitu Teori Keunggulan
Komparatif (Comparative Advantage). Teori
ini mengatakan bahwa setiap negara,akan memperoleh hasil dari perdagangannya
dengan mengekspor barang-barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya
dan mengimpor barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan
komparatifnya.
BEBERAPA SEBAB MELAKUKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di dalam negeri
Perbedaan iklim dan cuaca menyebabkan negara negara di
dunia memiliki sumber daya yang berbeda beda. Dengan perdagangan intersasional,
Masyarakat dalam suatu negara dapat mengkonsumsi barang yang tidak dapat
diproduksi di dalam negeri. Misalnya saja: Indonesia belum dapat memproduksi
mobil balap. Melalui perdagangan internasional, masyarakat bisa memperoleh
mobil balap dari negara yang memproduksinya, dengan cara mengimpornya dari
negara pem-produksi.
2. Memperoleh keuntungan dari
spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor
barang tersebut dari luar negri.Sebagai contoh : Amerika Serikat dan
Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Akan tetapi, Jepang dapat
memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam keadaan seperti
ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi, Amerika
Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari
Jepang. Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat
memperoleh keuntungan sebagai beriku. Faktor-faktor
produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih efesien.
Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksi
dalam negeri.
3. Memperluas
Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para
pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal
karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
4. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang
lebih modern.
5. Kebutuhan Devisa
Perdagangan
internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan devisa suatu negara.
Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan devisa
yang digunakan dalam melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah
pemasukan dari perdagangan internasional.
No comments:
Post a Comment